Saturday, December 11, 2010

Ismul A'zham Sebagai Wasilah untuk Mencapai Hajat

Dalam kitabnya ‘Al-Kalim Ath-Thayyib’ Sayyid Alikhan Asy-Syirazi (ra) mengatakan: Ismul A'zham, nama Allah yang paling agung, adalah nama Allah yang dimulai dengan lafazh "Allah" dan diakhiri dengan kata "Huwa", dan pada huruf-hurufnya tidak ada huruf manqûth (yang bertitik), tidak berubah bacaannya, baik yang bisa dii'rab maupun yang tidak bisa dii'rab. Ismul A'zham terdapat di dalam Al-Qur'an, dalam lima ayat dan lima surat. Yaitu dalam surat Al-Baqarah, Ali-Imran, An-Nisa', Thaha, dan At-Taghabun.

Syeikh Al-Maghrabi mengatakan: Barangsiapa yang menjadikan wirid lima ayat tersebut, dan mengulang-ulang setiap hari sebanyak sebelas kali, Allah akan segera memberi kemudahan baginya dalam segala urusannya, urusan dunia dan akhirat. Lima ayat tersebut adalah:

Pertama: Al-Baqarah, ayat ke 255 (Ayat Kursi):
اَللهُ لاَ اِلَهَ إِلاَّ هُوَ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ. لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَنَوْمٌ. لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلاَرْضِ. مَنْ ذَاالَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ. وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَاشَآءَ. وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ. وَلاَيَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا. وَهُوَ اْلعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
Allâhu lâilâha illâ Huwal Hayyul Qayyûm. Lâ ta’khudzuhu sinatuw wa lâ naum. Lahû mâ fis samâwâti wa mâ fil ardhi. Man dzal ladzî yasyfa‘u ‘indahu illâ biidznih. Ya‘lamu mâ bayna aydîhim. Wa mâ khalfahum wa lâ yuhîthûna bisyay-im min ‘ilmihi illâ bimâsyâ’. Wasi‘a kursiyyuhus samâwâti wal ardhi. Wa lâ yu’duhû hifzhuhumâ. Wa Huwal ‘Aliyyul ‘Azhîm.

Kedua: Surat Ali-Imran, ayat ke 1 (dibaca sampai kalimat "wa anzalan Furqân"):
اَللهُ لاَ اِلَهَ إِلاَّ هُوَ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ واَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالاِْنْجِيلَ مِنْ قَبْلُ هُدًى لِلنَّاسِ وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ.
Allâhu lâilâha illâ Huwal Hayyul Qayyûm, nazzala 'alaykal kitâba bil-haqqi mushaddiqal lima bayna yadayhi, wa anzalat tawrâta wal-injîla min qablu hudal linnâsi wa anzalan furqân.
Allah tiada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup dan Maha Mengawasi. Dialah yang menurunkan Al-Qur'an dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya; Dialah yang menurunkan Taurat dan Injil sebelum Al-Qur'an sebagai pentunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Qur'an.

Ketiga: Surat An-Nisa’, ayat ke 87:
اَللهُ لاَ اِلَهَ إِلاَّ هُوَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لاَ رَيْبَ فِيهِ وَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللهِ حَدِيثاً.
Allâhu lâilâha illâ Huwa layajma'annakum ilâ yawmil qiyâmati lâ rayba fîhi wa man ashdaqu minallâhi hadîtsâ.
Allah tiada Tuhan kecuali Dia, sungguh Dia akan mengumpulkan kalian pada hari kiamat yang tiada keraguan di dalamnya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataannya daripada Allah.

Keempat: Surat Thaha, ayat ke 8:
اَللهُ لاَ اِلَهَ إِلاَّ هُوَ لَهُ الاَْسْماءُ الْحُسْنى.
Allâhu lâilâha illâ Huwa lahul asmâul husnâ.
Allah tiada Tuhan kecuali Dia, Dialah yang memiliki nama-nama yang terbaik.

Kelima: Surat At-Taghabun, ayat 13:
اَللهُ لاَ اِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَعَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ.
Allâhu lâilâha illâ Huwa wa 'alallâhi falyatawakkalil mu'minûn.
Allah tiada Tuhan kecuali Dia, dan hanya kepada Allah orang-orang mukmin bertawakkal.
(Dikutip dari kitab Mafatiful Jinan: 107)