Setiap orang secara otomatis memiliki tenaga dalam sebagai bawaan lahir. Tenaga dalam sebagai energi cadangan, tetapi kenyataannya cadangan energi ini jauh lebih banyak daripada energi yang kita gunakan untuk menjalankan aktivitas hidup sehari-hari. Secara fisiologis tenaga dalam berasal dari unsur kimia tubuh yaitu ATP yang dapat berubah menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh. Energi yang dihasilkannya sangat melimpah ruah, bahkan menjadi kekuatan yang luar biasa apabila manusia sedang dalam keadaan tertentu misalnya mengalami kepanikan, terancam bahaya, trance, bahkan keadaan hipnosis. ATP juga berfungsi sebagai energi cadangan, misal setelah lelah bekerja, olah raga, pikiran tegang dengan beristirahat sejenak maka tenaga akan pulih kembali. Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam kehidupan sehari-hari hanya dimanfaatkan kurang lebih 2 – 5 % saja dan sudah mampu menghasilkan suhu tubuh, metabolisme tubuh, mengaktifkan zat-zat kimia dalam tubuh, menjalankan fungsi alat-alat pencernaan, aktivitas seluruh saraf, serta organ tubuh lainnya. Sementara itu tenaga yang 95 – 97,5% masih tersimpan sebagai energi cadangan berlimpah, selanjutnya disebut sebagai tenaga dalam.
PEMBANGKIT TENAGA DALAM
Dengan upaya-upaya latihan olah pernafasan (khusus) secara giat dan tekun, kita akan pandai mengelola tenaga dalam seperti : membangkitkan, mengendalikan, dan memanfaatkan tenaga cadangan tersebut untuk berbagai macam keperluan. Misalnya untuk terapi penyembuhan, pengobatan, menjaga diri, dan lebih utama untuk menopang keseimbangan dan keselarasan antara lahir dan batin. Semakin seimbang selaras antara lahir dengan batin, solah dengan bawa, spirit dengan ilmu, kesadaran ragawi dengan rasasejati, maka pemakaian energi menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga otomatis tenaga cadangan kita akan semakin berlimpah. Artinya tenaga dalam yang kita miliki semakin besar dan kuat apabila sewaktu-waktu energi tersebut diperlukan. Oleh sebab itu seseorang yang tenaga dalamnya semakin tinggi ia akan semakin tenang pembawaannya. Bila dikatakan seseorang memiliki tenaga dalam tingkat tinggi namun tindak-tanduk dan perilakunya bekasakan, liar, emosional, suka membuat kerusakan dan keonaran, suka iri dan dengki, panasten, saya pastikan tenaga dalamnya hanyalah semu, alias ia hanya mengklaim dirinya orang bertenaga dalam tinggi namun kenyataannya ia hanya modal nekad saja.
Hal ini dapat menjelaskan kenapa justru orang yang emosional, sedang marah, dst sangat mudah terhantam tenaga dalam ? Jawabnya, tidak lain karena getaran emosi (nafsu) berbanding terbalik dengan getaran tenaga dalam. Jika terjadi persentuhan di antara keduanya ibarat terjadi hubungan arus pendek (korsleting) dan biasanya getaran negatif yang terpental. Semakin tinggi tingkat emosional, reaksioner (kagetan dan gumunan), jiwanya labil, mental spiritualnya belum matang, kondisi demikian akan merusak keseimbangan dan keselarasan antara lahir dan batin sehingga menjadi penghambat bagi perberkembangan tenaga dalam. Sebaliknya, seorang yang sudah pandai mengelola tenaga dalam hingga tingkat yang sangat tinggi, pastilah kepandaian itu selalu menghinggapi figur yang selaras dan seimbang antara raga dan jiwanya ; lembah manah, memiliki sopan satun, berbudi bawaleksana, penyabar, tenang lahir batinnya.
NGELMU IKU KALAKONE KANTHI LAKU
Dalam perspektif spiritual, hal ini dapat menjelaskan prinsip di mana “ilmu putih” yang sejati merupakan cerminan tingkah laku yang baik atau berbudi pekerti yang luhur. Semakin sering mengolah pernafasan dan olah meditasi, membuat jiwa dan raga lebih seimbang, harmonis, selaras. Keseimbangan yang menimbulkan efek domino untuk menyebabkan tumbuhnya ketenangan jiwa, batin, dan mental spiritual. Mata batin lebih mampu memandang segala sesuatu secara jernih dan bersih, berfikiran positif, dan perilakunya selaras dengan apa yang ada dalam hati, pikiran dan ucapanya. Semua itu diperoleh setelah kita berhasil dalam menjalani laku, dalam hal ini yakni menselaraskan dan menyeimbangkan kesadaran jiwa dan raga. Saya katakan TIDAK ADA orang yang TIDAK MEMILIKI TENAGA DALAM. Yang ada adalah tenaga dalam yang sudah terkelola dan yang tidak terkelola.
Dalam beberapa kesempatan, kadang saya lakukan transfer energi (tenaga dalam), hal itu bukan berarti saya mengisi tenaga dalam ke dalam tubuh seseorang, tetapi saya hanyalah mengatrol “voltase” tenaga dalam milik anda sendiri hingga naik beberapa tingkat yang tak bisa diukur secara matematis, namun hanya bisa kita rasakan perubahan daya “strom” nya. Selanjutnya anda mengasahnya dengan cara pernafasan, meditasi dan paling penting sering mempraktekan olah pernafasan tenaga dalam dengan cara; menyerap energi unsur-unsur bumi, dan tentu saja mempraktekannya untuk mengobati rekan-rekan yang sakit. Misalnya saya mempraktikkan mengobati anda, yang mengobati bukan saya, tetapi anda lah yang mengobati diri anda sendiri. Tugas saya hanyalah mengatrol atau meningkatkan volume tenaga cadangan anda. Selanjutnya tenaga dalam anda sendiri secara otomatis terkonsentrasi pada bagian-bagian tubuh yang sakit, sebab di sanalah terjadi ketidakseimbangan energi, dan prinsip tenaga dalam yang sudah terkelola adalah mengaliri seluruh tubuh mencari tempat-tempat yang tidak seimbang karena penyakit atau cedera. Dan semakin sering anda dipraktekan tenaga dalam akan semakin meningkat pesat kekuatan tenaga cadangan anda. Semakin tingggi tenaga dalam anda, semakin stabil emosi dan semakin seimbang mental spiritual anda. Hal itu menjadikan sikap anda semakin arif dan bijaksana. Sekti mondroguna bukanlah ngelmu karang (ilmu hitam atau yang dikarang-karang secara INSTAN) tetapi berangkat dari keluhuran budi pekerti kita.
Hal ini mengingatkan kita akan pesan dari KGPAA Mangkunegoro IV dalam serat Wredhotomo (wedhatama) Ngelmu iku kalakone kanthi laku. Lekase lawan kas, kas iku tegese nyantosani. Setya budya pangekese dur angkara …Yoiku amemangun karyenak ing tyas sesama. Berbudi bawalekasana. (Ngelmu = angel olehe ketemu, sulit diraih), tak bisa hanya berteori, namun harus dengan cara menghayatinya dalam perbuatan nyata, dimulai dengan olah raga dan jiwa, untuk selalu berbuat bagi kesejahteraan jiwa dan kesehatan raga. Menciptakan ketentraman, ketenangan, kebahagiaan kepada sesama, bangkitlah jiwanya bangkitlah raganya, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi seluruh makhluk dan alam semesta, welas-asih, luhur budipekerti, ucapannya dapat dipercaya, janjinya selalu dipenuhi.
Proses Udara Merangsang Tenaga Dalam
Ketika udara dihisap secara normal, oksigen hanya digunakan sebatas membantu lancarnya peredaran darah tubuh, melancarkan metabolisme tubuh, dan mensuplai oksigen ke dalam jaringan sel-sel tubuh meliputi otak dan sungsum dengan kadar yang cukup (± 100mlb). Selebihnya untuk merangsang energi yang menghidupkan aktivitas tubuh (dalam batasan minimal), namun cukup untuk menggerakan tubuh secara normal. Sedangkan untuk membangkitan energi cadangan (tenaga dalam) diperlukan suply oksigen yang lebih banyak dan dilakukan secara efektif. Satu-satunya jalan adalah dengan mengubah teknik pernafasan biasa menjadi pernafasan pembangkit energi, yaitu dengan mengoptimalkan oksigen yang masuk ke dalam tubuh, jangan sampai banyak yang terbuang. Untuk membangkitkan energi tersebut secara cepat, oksigen harus diedarkan ke seluruh tubuh secara cepat pula, sedangkan sisa pembakaran (CO2) harus dibuang secara cepat melalui mulut (bukan melaui kentut ). Apabila tenaga dalam telah bangkit, akan merasakan sensasi berupa hawa panas atau dingin, rasa kesemutan, atau tiupan hawa secara lembut sesuai dengan kondisi tubuh.
Adapun cara pernafasannya, tariklah nafas dalam-dalam, tahan di perut bagian bawah lalu buang melalui mulut dengan hembusan yang menghentak. Agar lebih mudah, anda bisa menghitungnya demikian :
- Tarik nafas dalam-dalam hitunglah antara 4-7 hintungan cepat dalam hati.
- Tahan nafas anda kira-kira 4-7 hitungan.
- Buang nafas anda secara cepat dalam 2-3 hitungan.
Pada prinsipnya, anda harus memiliki jumlah hitungan surplus untuk anda simpan dalam tubuh. Jadi jumlah tarikan nafas harus lebih banyak daripada hitungan saat membuang nafas. Semakin lama anda menahan nafas di dalam perut, oksigen akan semakin luas menjalar ke seluruh tubuh. Saat itu rasakan energi yang hangat yang membuat gerah atau suhu tubuh anda meningkat. Saat itu anda akan mulai keluar keringat. Jika anda sedang bermain game anak-anak misalnya di Time Zone, anda bisa mengukur kekuatan pukulan dengan memainkan punch, bit, atau semacam game tinju. Di sana akan tertera angka yang menunjukkan kekuatan pukulan anda. Bedakan kekuatan pukulan sebelum dan saat anda mengolah nafas. Bagi pemula biasanya selisih kekuatan pukulan baru bisa mencapai 10-25 % lebih besar saat anda memainkan pernafasan.
Adalah wajar bila seseorang yang memiliki tenaga dalam yang besar, tubuhnya akan kuat dan boleh jadi kebal terhadap segala jenis benturan, senjata, penyakit dan segala gangguan medis dan non-medis, hal ini terjadi dengan adanya energi lebih yang mengaliri ke seluruh tubuh secara seimbang, sel-sel tubuhnya akan semakin padat dan searah, sehingga membuat tubuh menjadi lebih padat berisi.
INTI UDARA
Inti dari latihan pernafasan adalah menarik energi yang ada di alam semesta ini sebanyak-banyaknya ke dalam tubuh kita agar bisa dimanfaatkan secara optimal. Teknik pernafasan yang dimaksud di sini adalah adalah menghimpun inti udara, inti hawa atau yang sering disebut prana. Dalam tradisi Jepang disebut Ki, tradisi China menyebutnya sebagai Chi. Inti hawa atau prana ini bersatu dengan oksigen dan jumlahnya tak terbatas terdapat di sekitar kita. Di antaranya ada yang disebut prana matahari, adalah prana yang berasal dari sinar matahari. Prana ini berkarakter panas menyengat, bisa menyegarkan seluruh tubuh dan memberikan kesehatan yang lebih baik. Prana ini dapat diperoleh dengan menyerap cahaya atau berjemur di sinar matahari. Prana udara adalah prana yang terkandung di dalam udara atau butir-butir vitalitas udara. Prana udara diserap oleh tubuh dengan cara bernafas. Prana bumi, prana yang terkandung di dalam bumi, prana ini diserap oleh tubuh melalui telapak kaki. Berjalan dengan tanpa alas kaki akan memperbanyak menyerap prana bumi ke tubuh. Pohon termasuk memiliki prana bumi, beberapa pohon tertentu (orang zaman dulu menyebutnya sebagai pohon keramat) seperti pohon yang rindang dan besar serta subur memancarkan sebagian besar kelebihan prananya. Tidak percaya ? Coba buktikan sendiri, bila Anda mengalami kelelahan di siang hari, kemudian beristirahat di bawah pohon besar akan cepat segar kembali, tubuh anda terasa sangat nyaman dan semakin lama terasa mengantuk tanda kenyamanan yang sangat. Prana ombak laut, jenis prana ini termasuk memiliki kekuatan magis yang sangat dahsyat. Biasanya perguruan tenaga dalam memilih pantai yang berombak besar sebagai tempat latihan mengolah tenaga dalam, dengan cara menyerap energi yang berasal dari ombak lautan.
ILMU PERNAFASAN
Ilmu pernafasan memiliki pengaruh luar biasa terhadap kesehatan. Dengan mengolah pernafasan secara tepat dan rutin maka berbagai macam penyakit dapat diobati dengan sangat cepat. Pernafasan selama 60 detik dapat merileksasi jiwa & raga serta memompakan O2 (oksigen) untuk mempertahankan energi ke dalam otak dan seluruh otot-otot kita. Menurut ahli fisiologi jiwa dan raga ; sebagian besar dari kita melakukan pernafasan dangkal lewat otot dada dan tidak terjadi pernafasan secara mendalam serta efisien di dalam paru yang menyebabkan terjadinya pertukaran antara O2 yang masuk dan CO2 (karbon dioksida) yang keluar. Saat menarik dan menghembuskan nafas mendalam dari perut akan terjadi aliran darah yg mengandung O2 melalui sistem kardiovaskular untuk meningkatkan fungsi jantung dan paru dan mengantarkan tambahan nutrien untuk otot-otot yang bekerja. Dalam terminologi Jawa, disebut sebagai susuh-e angin. Atau sarangnya angin, yakni sebagai produsen penghasil energi hidup yang menghidupkan.
Pernafasan Dada & Pernafasan Perut
NAFAS DADA. Saya coba untuk membuat analogi secara sederhana, yakni pada saat seseorang sedang tidur dan saat bekerja, agar anda dapat membayangkan dan merasakan bagaimana perbedaan antara pernafasan perut dengan pernafasan dada. Secara sederhana, coba bedakan nafas anda saat bekerja keras, berlari, dan saat tegang. Pada saat itu dada anda yang kembang kempis menghirup dan menghembuskan udara. Nafas dada ini sebagai respon otomatis di saat anda membutuhkan banyak-banyak tenaga untuk aktifitas tubuh.
NAFAS PERUT. Rasakan saat kondisi anda sedang tenang, tenteram. Atau perhatikan teman anda yang sedang tertidur pulas. Maka akan terlihat perut yang kembang kempis menghirup dan menghembuskan udara. Nafas perut inilah yang efektif melakukan pemulihan tenaga saat kelelahan tubuh. Nafas perut juga efektif mengumpulkan cadangan tenaga. Pada saat anda melakukan meditasi, nafas perut inilah yang harus terjadi. Hanya saja terdapat perbedaan antara nafas meditasi dengan nafas tenaga dalam. Meditasi tidak perlu menahan nafas dalam perut.
Nah, dalam melakukan latihan olah pernafasan tenaga dalam yang baik dan benar, anda harus bernafas seperti saat anda tertidur. Tarik nafas dalam-dalam dan longgarkan atau kembangkan (gembungkan) perut anda. Saat anda menghembuskan nafas melalui mulut, perut anda akan segera mengempis lagi.
Kesalahan dalam Olah Pernafasan
Dalam berbagai pelatihan tenaga dalam, seringkali saya temui kesalahan dalam mengolah nafas yang ideal dan benar. Kesalahan itu terletak pada pernafasan dada. Ketika anda menghirup nafas, lalu menahan nafas, justru dada yang mengembang dan pasti terasa sensasi sesak nafas (pengap). Salah satu ciri apabila pernafasan anda belum benar, saat menahan nafas, Anda tidak akan bisa berbicara, atau nafas anda akan nggembos melalui mulut jika anda berbicara. Bila anda sudah benar mengolah nafas perut atau pernafasan tenaga dalam, saat anda menahan nafas tetap bisa berbicara, dan udara tidak akan bocor keluar lewat mulut dan hidung. Itulah perbedaannya yang mendasar.
MANFAAT OLAH PERNAFASAN
Secara medis, olah pernafasan akan membantu perkembangan gelembung sel paru-paru. Gelembung sel dalam paru-paru ini jumlahnya mencapai jutaan, andaikan bisa digelar bisa mencapai seluas lapangan bola. Paru-paru yang sakit jumlah gelembung selnya akan berkurang. Dengan olah pernafasan akan sangat membantu pemulihan jumlah gelembung sel paru-paru mencapai kondisi normal kembali. Di samping itu dengan latihan pernafasan yang rutin, emosi menjadi lebih stabil terkendali, sehingga orang yang bertabiat pemarah, iri hati, dengki, selalu berfikiran negatif, mudah tersinggung, akan menjadi lebih sabar, tenang, dan matang. Emosi menjadi lebih “cerdas dan dewasa”. Demikian juga penyakit yang ditimbukan oleh stress akan hilang dan berubah menjadi rasa percaya diri, ketentraman, dan kebahagiaan.
Sedangkan bagi yang sudah sehat, dengan mengikuti latihan pernafasan akan meningkatkan stamina, daya tahan tubuh dan tentu saja meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. Bahkan dengan mengikuti latihan pernafasan tenaga dalam, kemampuan otak berkaitan dengan kekuatan analisa dan daya ingat akan meningkat tajam. Kita juga akan terbebas dari kebiasaan dan ketergantungan menggunakan obat-obatan medis. Bila kita sudah mampu mengoptimalkan teknik pernafasan ini, kita akan mempunyai kemampuan yang Luar Biasa, yaitu mampu menyalurkan tenaga / tenaga dalam / inner energy dari tubuh kita ke orang lain. Bahkan kita dapat mengobati orang lain dari jarak jauh tanpa harus menyentuh tubuhnya, bisa dilakukan dengan hanya melalui media suara saja (suara via telpon).
HAWA MURNI
Beberapa orang menyamakan antara tenaga dalam atau prana dengan hawa murni. Namun demikian, apa yang saya rasakan dan saksikan sendiri selama ini sangat berbeda, hingga dapat menyimpulkan bahwa antara tenaga dalam dengan hawa murni sangat berbeda. Dapat dikatakan hawa murni merupakan intisari tenaga dalam atau energi yang kedudukannya secara berseri lebih dalam dari tenaga dalam sendiri. Sumber dari segala sumber energi dalam tubuh manusia serta alam semesta adalah apa yang disebut sebagai atma sejati/chayyu/kayun/kayu. Dalam terminologi Jawa akrab disebut sebagai atma sejati atau energi hidup yang menghidupkan. Energi hidup bersifat kekal (langgeng tan owah gingsir). Selanjutnya disebut sebagai Yang Mahamulia. Di jagad raya ini dikenal hukum sebab akibat. Dalam kerangka hukum sebab akibat, atma sejati merupakan energi inti/pusat yang TIDAK disebabkan oleh sesuatu penyebab apapun juga (Causa Prima). Alam semesta berasal dari sebab yang tak disebabkan oleh segala sesuatu apapun (causa prima) tersebut. Causa prima menjadi pusat atma sejati, sebagai titik episentrum dari segala episentrum yang terdapat di jagad raya ini. Sulit membayangkan seperti apa rupa dan warna dari Yang Mahamulia. Hal yang lebih mudah dilakukan manusia hanyalah dengan cara merasakannya energi hidup tersebut. Sulitnya untuk menggambarkan dan mendeskripsikan atma sejati, sehingga orang sering menyebutnya sebagai Gusti tan kena kinira, tan kena kinaya ngapa. Tak bisa disangka, dikira dan diduga. Tidak di mana-mana tetapi ada di mana-mana. Adoh tanpo wangenan, cedak tanpo senggolan. Jauh tak berjarak, dekat tidak bersentuhan. Orang-orang menamakannya pula sebagai Hyang, Dei, God, Puangalah, Allah, Tuhan, Brahman, The pie khong, dst masih ribuan nama lagi. Namun intinya sama saja, yakni untuk menyebut pusat energi yang berdiri sendiri secara mandiri (Mahakuasa).
Nah, Hawa Murni yang ada di dalam diri kita, membuat jasad menjadi hidup, tidak lain merupakan pancaran dari Hyang Mahamulia atau Hyang Mahakuasa tersebut. Lalu diistilahkan sebagai nyawa atau jiwa. Pada saat kita menyalurkan hawa murni kepada seseorang yang berada dalam kondisi sangat kritis, hawa murni seumpama “cuilan” dari sukma / roh atau “atma sejati” yang kita bagikan/tularkan kepada seseorang yang kita aliri hawa murni.
PERBEDAAN HAWA MURNI DENGAN TENAGA DALAM
Hawa murni dapat difungsikan seperti halnya tenaga-dalam. Hanya saja, perbedaannya terletak pada tingkat manfaatnya. Hawa murni dapat ditransfer ke dalam tubuh orang-orang yang dalam kondisi sangat kritis, misalnya mengalami trauma akut sehingga membahayakan keselamatan jiwanya. Dapat pula ditransfer pada orang-orang yang kondisi stamina dan kesehatan tubuhnya berada dalam kondisi teramat drop, kondisi pingsan, bahkan kondisi lebih dalam lagi yaitu koma. Bila seseorang dalam kondisi kritis, tindakan yang paling tepat dilakukan bukanlah transfer tenaga dalam, melainkan penyaluran hawa murni. Tindakan ini bagaikan mensuplai “nyawa baru” ke dalam tubuh seseorang yang nyawaya hampir pupus. Namun demikian, setiap kali melakukan penyaluran hawa murni, tidak boleh dilakukan lebih dari 3 kali. Karena anda dapat mengalami pingsan hingga sampai pada kondisi anastesi (setingkat di atas kematian). Bahkan tidak mustahil “si penyalur” hawa murni justru meninggal dunia akibat kehabisan stok hawa murni. Demikian tulisan ini saya persembahkan, semoga bermanfaat untuk semua para sedulur pembaca yang budiman. Semoga berguna turut serta Hamemayu Hayuning Rat Pangruwating Diyu.